Jumat, 26 November 2010

No. 86/MC.TDBM/11/2010

No. 86/MC.TDBM/11/2010

GUBERNUR JATENG: TINGGALKAN SUASANA KEPEDIHAN

Magelang, 26/11/2010 (Media Center Kominfo, 21:25) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Bibit Waluyo mengajak warganya yang berada di sekitar lereng Gunung Merapi untuk bersemangat menghadapi bencana alam. Masyarakat di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten yang terkena dampak letusan Gunung Merapi diminta beraktivitas seperti sebelum terjadi bencana.
“Kita tinggalkan suasana kepedihan. Mari kita hadapi ke depan dengan penuh kepedulian dan kesungguhan di antara kita dengan bekerja dan bergotong-royong bahu membahu,” kata Bibit dalam sambutannya pada acara penerimaan bantuan bencana Merapi dan launching penyelamatan aset nasional komoditas salak pondoh dan lapangan kerja di Dusun Kersan, Desa Jeruk Agung Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Jateng  Jumat (26/11).
Masyarakat yang terkena bencana jangan hanya diam. Apa saja yang diperlukan warga harus dibicarakannya, sehingga pemerintah berusaha membantu agar kehidupan di sekitar lereng Merapi segera pulih. “Kami birokrasi memfasilitasi kepada saudara. Apa yang ingin dibantu silakan bilang saja. Insya Allah bisa membantu supaya pulih. Sandang pangan papan semuanya tercukupi,” ujarnya.
Dikatakan Gubernur, dalam kondisi bencana seperti ini, sebaiknya masyarakat bersyukur Tuhan memberikan peringatan, menunjukkan bahwa kita semua harus kuat menghadapi cobaan. Potensi alam yang ada masih banyak dan bisa dibudidayakan. Pemerintah memberikan bantuan apa saja yang dibutuhkan arga.
“Mari segera lakukan langkah riil. Ayo bangkit. Kita diberikan bantuan tidak usah takut capek. Semuanya harus kerja dengan demikian kita bisa lebih cepat pulih,” tegasnya di hadapan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta jajaran, Kesdam IV Diponegoro, Wakapolda Jateng, Bupati dan Ketua DPRD Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Wakil Gubernur, Bupati Magelang, Muspida Kabupaten Magelang, Camat se-Magelang, beserta unsur TNI/Polri serta masyarakat sekitar lereng Merapi di Magelang.
Bupati Magelang Singgih Sanyoto mengatakan, dari 21 kecamatan di Magelang, paling tidak ada 7 kecamatan di sekitar Merapi yang mengalami kerusakan fisik dan ekonomi yang cukup parah. Antara lain di kecamatan Srumbung, Dukun, Salangan, Salam, Muntilan, Ngungkit dan Borobudur. Hampir seluruh kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pertanian, utamanya pangan, perikanan, peternakan dan sebagian perkebunan, mengalami kerusakan parah, sehingga berdampak melemahnya sektor lain.
Salah satu yang terkena dampak adalah komoditas pangan unggulan yang cukup terkenal di Magelang, yaitu salak lumug yang jumlahnya sekitar 2.000 hektar lebih dengan populasi mencapai 7,5 juta pohon. Produk salak Srumbung, selain tersebar ke seluruh daerah di indonesia, juga diekspor ke Malaysia dan China. “Srumbung punya 1.615 hektar lahan perkebunan salak yang dimiliki oleh 9.723 KK. Saat ini 80% rusak dan hampir seluruhnya rubuh akibat tertimbun abu pasir dan debu vulkanik,” katanya.
Dikatakannya, agar penyelamatan pohon sekaligus para pekerja, tanaman harus segera dipangkas dan dibersihkan dari debu dan pasir agar tidak mati. Diharapkan, tunas baru akan muncul. Jika tidak ditangani segera, maka kegiatan perekonomian akan lumpuh karena masyarakat bergantung pada salak.
Bupati menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Antara lain bantuan dari Bupati Kutai Kartanegara sebesar Rp1,5 miliar, Asosiasi Pupuk Rp100 juta dan Rp120 juta dari persatuan hajah dan haji se-Jateng.
BNPB juga memberikan bantuan berupa alat potong (parang), sarung tangan, serta sepatu boot kepada para petani untuk dipakai dalam upaya penyelamatan pohon salak.
Selain launching penyelamatan pohon salak, dilakukan juga launching hunian sementara (huntara) yang nantinya akan ditempati oleh korban bencana alam Merapi.  Di Kabupaten Magelang tercatat 111 rumah yang hancur dan segera dilakukan perampungan pembangunan huntara. Demikian pula dengan 88 huntara di Boyolali dan 167 di Klaten.
Huntara ditargerkan selesai dalam waktu tiga minggu ke depan, karena ukurannya hanya 4 x 7 meter. Setiap satu lokal dibangun 10 huntara yang dilengkapi fasilitas umum, jalan setapak, air bersih dan kandang ternak.
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864
Kontak         : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar