Jumat, 26 November 2010

No. 84/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 84/MC.TDBM/11/2010

SUBANDRIYO: WASPADAI BANJIR LAHAR HUJAN
Yogyakarta, 26/11/2010 (Media Center Kominfo, 19:00)-Erupsi Gunung Merapi masih berlangsung, meskipun intensitasnya menurun. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengkhawatirkan ancaman bencana sekunder, yakni banjir lahar dingin, apabila terjadi hujan sangat deras selama berjam-jam di hulu sungai-sungai di lereng Merapi.
“Istilah yang lebih tepat adalah banjir lahar hujan. Letusan Gunung Merapi telah mengeluarkan produk vulkanik sebanyak 130 juta meter kubik (estimasi berdasarkan emisi gas SO2 dari citra satelit OMI) yang berisiko menimbulkan banjir lahar hujan apabila terjadi hujan sangat deras dengan curah hujan lebih dari 40 mm selama dua jam berturut-turut di wilayah hulu sungai,” papar Kepala BPPTK Subandriyo pada Workshop Penyusunan Rencana Kontinjensi Dalam Menghadapi Bencana Lahar Dingin, yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DIY (24-26 November 2010) dan difasilitasi BNPB.
Acara tersebut dibuka oleh Staf Ahli Gubernur DIY Ir Bayudono. Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan dari Subandriyo (Kepala BPPTK Yogyakarta), Budi Waluyo (BMKG Stasiun Geofisika Yogyakarta) dan Imam Marjanto (Balai Besar Serayu-Opak).
Budi Waluyo dari BMKG Stasiun Geofisika Yogyakarta memaparkan berdasarkan musim dan perilaku angin yang melintas di wilayah Indonesia pada Desember 2010 sampai Februari 2011, diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan di wilayah  Provinsi DIY dan Jawa Tengah.
Sedangkan Imam Marjanto dari Balai Besar Serayu-Opak menyatakan bahwa 224 Dam Sabo yang terdapat di  wilayah lereng Merapi hanya dapat menampung kurang lebih 10 juta meter kubik material merapi. Saat ini terdapat sekitar 94 juta meter kubik material vulkanik yang berpotensi menimbulkan banjir lahar hujan. Sungai-sungai yang menjadi pusat perhatian dalam acara ini adalah Sungai Boyong-Code, Gendol Opak dan Kuning, karena aliran ketiga sungai ini melewati wilayah pemukiman di Provinsi DIY.
Berdasarkan kondisi di atas, Pemerintah Provinsi DIY merasa perlu mengantisipasi ancaman bencana sekunder banjir lahar hujan ini. Melalui workshop yang diikuti secara aktif oleh aparat-aparat instansi terkait dari Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, diharapkan muncul kesiapan dan kesepakatan lintas sektoral dalam menyusun rencana kontinjensi menghadapi ancaman banjir lahar hujan ini. Kontinjensi adalah suatu kondisi tak terduga yang mungkin terjadi, tetapi ada kemungkinan kondisi yang dimaksud tidak akan terjadi.
Selama tiga hari dua malam, para peserta dipandu oleh Dr Eko Teguh Paripurna (Dosen Teknik Geologi dan Direktur Pusat Penelitian Penanggulangan Bencana LPPM UPN “Veteran”) dalam menyusun draft rencana kontinjensi yang terdiri dari kegiatan kesiapsiagaan, pemetaan dan pelaksanaan sistem peringatan dini, rencana evakuasi bila benar-benar terjadi banjir lahar hujan, manajemen tempat pengungsian, perencanaan dapur umum, perencanaan layanan kesehatan  dan perlindungan terhadap aset-aset vital yang mungkin terkena dampak. Harapan lain dari penyusunan draft rencana kontijensi ini adalah meningkatnya efektivitas dan efisiensi seluruh personil yang terlibat dalam penanggulangan banjir lahar hujan ini, karena semua permasalahan dan risiko yang mungkin muncul sudah dipetakan terlebih dahulu.
Acara berakhir pada Jumat sore tanggal 26 November dan ditutup oleh Asisten Gubernur DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, dr Andung prihadi Santoso MKes dan dilakukan serah terima secara simbolis draft rencana kontijensi menghadapi banjir lahar hujan. Selanjutnya draft tersebut akan dievaluasi dan direvisi terlebih dahulu sebelum disahkan sebagai rencana kontijensi yang baku. Walaupun begitu, semua pihak tetap berharap bahwa banjir lahar dingin yang dikawatirkan tidak akan pernah terjadi, sehingga rencana kontinjensi yang disusun tidak perlu diaktifkan atau dijalankan.
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864

Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942

Tidak ada komentar:

Posting Komentar