Rabu, 01 Desember 2010

Peta Zonasi Ancaman Banjir Lahar Dingin

No. 108/MC.TDBM/11/2010


No. 108/MC.TDBM/11/2010

LAHAR RUSAK BEBERAPA JEMBATAN

Yogyakarta, 01/12/2010 (Media Center Kominfo, 19:00)–Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan di Kali Juweh, lahar menyebabkan jembatan lama yang menghubungkan Desa Klakah dengan Jrakah dan Dusun Bangunsari dengan Jrakah, terputus. Di Kali London, lahar merusak jembatan yang menghubungkan Dusun Sepi dengan Dusun Bakalan.
Sementara itu, aktivitas Gunung Merapi tetap stabil dalam tiga hari terakhir. Hingga Rabu (1/12) pukul 18:00 WIB, gempa vulkanik dan tremor tidak terjadi. Hanya gempa MP di kubah lava terjadi 21 kali dan gempa guguran 14 kali. Merapi masih berada dalam status Awas (Level 4).
Hasil pemantauan visual pukul 00:00-18:00 WIB cuaca cerah. Asap solfatara teramati dari semua pos berwarna putih tipis dan tebal dengan tinggi maksimum 450 m bertekanan lemah condong ke utara, timur laut hingga timur. CCTV Deles, merekam sinar api pada pukul 01:00 WIB. Kabut terekam sejak pagi hingga siang. Dari CCTV Museum dan Deles asap berwarna putih tebal bertekanan lemah terekan dengan tinggi 500 m ke arah vertikal hingga sore.
Hujan dengan intensitas sedang hinggi tinggi terjadi sejak pukul 10:45 hingga 12:00 WIB. Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi Kali Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Tringsing dan Apu.
Aliran lahar teramati di Kali Boyong, tepatnya di Jembatan Ngentak. Di kali Pabelan, ketinggian air mencapai jembatan beli, sehingga jalan menuju Pabelan ditutup sementara.
Sehubungan masih ditetapkannya Status Awas, penduduk tidak diperkenankan beraktivitas di sekitar alur sungai guna menghindari ancaman bahaya banjir lahar. Ancaman bahaya lahar ada di wilayah yang berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai.
Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh oleh isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Merapi dan banjir lahar.
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864
Kontak         : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 1 Desember 2010 Pukul 00:00-18:00 WIB

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 1 Desember 2010 Pukul 00:00-12:00 WIB

No. 107/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 107/MC.TDBM/11/2010

2.907 PETANI AKAN TERIMA TERNAK BANSOS

Yogyakarta, 01/12/2010 (Media Center Kominfo, 12:30)–Kementerian Pertanian mendata ada 2.907 warga di lereng Merapi yang akan menerima bantuan sosial (bansos) berupa hewan ternak sehat. Mereka adalah warga yang ternaknya mati akibat bencana Gunung Merapi.
“Ternak yang dijual kepada pemerintah akan dibansoskan kepada peternak yang ternaknya mati. Penggantian ternak yang mati dananya diambil dari APBN 2011 Kementerian Pertanian,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Ternak Kementerian Pertanian Prabowo dalam konferensi pers di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi Jalan Kenari No 14A Yogyakarta, Rabu (1/12).
Sebelumnya, pemerintah telah menganggarkan Rp100 miliar untuk membeli ternak masih hidup milik warga. Ternak yang sehat akan dibagikan lagi kepada warga yang ternaknya mati. Sedangkan ternak yang sakit, akan disehatkan terlebih dahulu. Jadi, jumlah ternak yang sudah dibeli tidak mencukupi untuk dibagikan, maka pemerintah akan memenuhi kebutuhan ntersebut dari APBN 2011.
Prabowo mengatakan pemerintah telah membentuk struktur organisasi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi yang melibatkan seluruh eselon 1 di lingkungan Kementerian Pertanian. Di lapangan, ada tim rehabilitasi untuk menghitung berapa kerugian petani. Prabowo menegaskan pemerintah tidak akan memberikan ternak sakit kepada penerima bansos. Jika ternak yang dibeli dari warga ada yang sakit, maka akan disembuhkan dulu.
“Jadi tetap ada penyembuhan dulu. Pasca awan panas, sapi perah harusnya diperah menjadi tidak diperah karena petani mengungsi. Kalau tidak diperah inilah yang menyebabkan penyakit mastitis,” jelas Prabowo.
Pemerintah sudah menghitung jumlah anggaran per kabupaten yang harus dikeluarkan dan akan dicairkan hari ini. Hasil pendataan akhir dari tim di lapangan, ternak yang akan dijual sampai hari ini sebanyak 3.881 ekor. Petani akhir-akhir ini sebenarnya menghendaki ternak tidak dijual, karena melihat kondisi Merapi yang mulai membaik. Di samping itu, didata pula 414 ekor ternak yang djual sendiri oleh pemiliknya.
“Kebijakan pemerintah pusat pembelian ternak hidup. Untuk ternak mati akan kita prioritaskan mendapat bansos. Terkait harga ternak, telah ditetapkan dengan keputusan Menteri Pertanian. Ternak potong jantan Rp22.000/kg berat hidup, betina tidak produktif Rp20.000/kg berat hidup, pedhet (anak sapi) Rp2.5-5jt/ekor, ternak dara Rp7jt/ekor, betina bunting Rp9jt/ekor dan sapi perah laktasi (produktif) Rp10jt/ekor,” urainya.
Sementara itu, Idha Cahayati, Ketua Tim Identifikasi Ternak Korban Merapi, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan ada tim identifikasi untuk mengidentifikasi ternak di lapangan. Sapi didiagnosa oleh dokter hewan. Kondisi sakit ternak seperti apa, apakah bisa disembuhkan atau tidak atau masih baik. “Dari diagnosa bisa ditentukan harga ternak dan pada dasarnya peternak tidak dirugikan, meski sakit akan dibeli dengan harga sehat,” katanya.
Bentuk identifikasi ada dua, yaitu kondisi akut yang masih bisa diobati dan kronis di ambang mati. Divisi evakuasi akan mencari obat untuk kondisi akut dan kronis jika jaringan pada ternak mati.
Menurut Idha, pendataan sapi perah mudah karena ada kelompok petani. Tidak demikian dengan pendataan ternak yang mati karena awan panas. Butuh surat pernyataan sebagai pakta integritas tentang kebenaran data yang akan ditandatangani oleh pemilik ternak, saksi, aparat desa dan dinas setempat. ”Ini bukan main-main. Tanda tangan di atas meterai. Jika suatu saat data ternyata tidak benar maka petani akan dituntut,” jelas Idha.
Mengenai ternak yang sakit, pemerintah akan menyumbangkannya ke universitas atau perguruan tinggi untuk bahan penelitian.  
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864
Kontak         : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

Rekapitulasi Data Korban dan Pengungsi Bencana G. Merapi Per 01 Desember 2010 Pukul 12.00 WIB

Perkembangan data korban dan jumlah pengungsi bencana G. Merapi sampai
dengan 01 Desember 2010, pukul 12.00 WIB, sebagai berikut:

A.1 REKAPITULASI JUMLAH KORBAN DAN PENGUNGSI (JIWA)

Total DIY dan Jateng
 MD (Total) : 347
  - Luka Bakar         : 196
  - Non Luka Bakar  : 151

Rawat Inap             : 258
Pengungsi              : 58.389
Jumlah Titik Pengungsian  : 528

Total DIY
MD (Total) : 249
  - Luka Bakar         : 189
  - Non Luka Bakar  : 60

Rawat Inap             : 99
Pengungsi              : 36.007
Jumlah Titik Pengungsian  : 239

Total Jateng
MD (Total) : 98
  - Luka Bakar         : 7
  - Non Luka Bakar  : 91

Rawat Inap             : 159
Pengungsi              : 22.382
Jumlah Titik Pengungsian  : 289


A.2 DETIL JUMLAH KORBAN DAN PENGUNGSI (JIWA) PER KAB.

Sleman
MD (Total) : 249
  - Luka Bakar         : 189
  - Non Luka Bakar  : 60
Rawat Inap             : 99
Pengungsi              : 25.922
Jumlah Titik Pengungsian  : 150

Kulon Progo
Pengungsi              : 1.806
Jumlah Titik Pengungsian  : 12

Kota Yogyakarta
Pengungsi              : 1.171
Jumlah Titik Pengungsian  : 42

Bantul
Pengungsi              : 4.162
Jumlah Titik Pengungsian  : 17

Gunungkidul
Pengungsi              : 2.946
Jumlah Titik Pengungsian  : 18

Klaten
MD (Total) : 36
  - Luka Bakar         : 7
  - Non Luka Bakar  : 29
Rawat Inap             : 30
Pengungsi              : 4.321
Jumlah Titik Pengungsian  : 147

Boyolali
MD (Total) : 10
  - Non Luka Bakar : 10
Rawat Inap            : 37
Pengungsi             : 672
Jumlah Titik Pengungsian  : 20

Magelang
MD (Total) : 52
  - Non Luka Bakar : 52
Rawat Inap            : 92
Pengungsi             : 16.429
Jumlah Titik Pengungsian  : 126

Kota Magelang
Pengungsi             : 601
Jumlah Titik Pengungsian  : 16

Temanggung
Pengungsi             : 359
Jumlah Titik Pengungsian  : 1

Demikian yang dapat kami sampaikan
salam dan terimakasih


--
PUSAT KRISIS BNPB
Jln. Ir. H. Djuanda No. 36 Jakarta Pusat
Telp: 021-3458400
Fax: 021-3458500

POSKO TANGGAP DARURAT MERAPI
Jln. Kenari No. 14A Yogyakarta
Telp: 0274-555585
Fax: 0274-555326

Data Korban dan Pengungsi Gunung Merapi_1Des2010_12.00.pdf

No. 106/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 106/MC.TDBM/11/2010

BUTUH RP4 MILIAR PER 200 METER UNTUK ‘DANDAN’ KALI CODE

Yogyakarta, 01/12/2010 (Media Center Kominfo, 12:00)–Pemerintah DI Yogyakarta melakukan pengerukan dan memperbaiki sisi timur dan barat bantaran Kali Code di Desa Gondolayu, Kota Baru Masjid Suhada, Yogyakarta. Panjang Kali Code dari utara ke selatan ke arah kota (tidak dihitung kelokan) sekitar 6,5 km.
Menurut Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah DI Yogyakarta  Eko Suryo, dibutuhkan biaya cukup besar untuk memperbaiki bantaran Kali Code. “Biaya untuk ‘dandan’ (memperbaiki) pinggiran Kali code sepanjang 200 meter ini saja, saya butuh Rp4 miliar,” kata Eko di sela-sela aktivitas mengawasi perbaikan Kali Code, Rabu (1/12).
Selain mengeruk endapan pasir ke karung-karung yang dipergunakan untuk membuat tanggul, juga dilakukan pemasangan bronjong di titik-titik pembelokan arus air.Pemasangan bronjong dilakukan di titik-titik totokan arus air untuk mencegah terjadinya longsor akibat abrasi air. Bronjong adalah anyaman dari kawat besi berukuran 3x1,5x0,5 meter. “Sepanjang Kali Code setiap totokan atau pembelokan arus air yang rusak akan direhab dengan memakai bronjong dengan kawat yang diisi batu-batu. Jadi tidak hanya dengan batu saja,” jelasnya.
Eko belum bisa memperkirakan berapa kerugian kerusakan infrastruktur di bantaran Kali Code akibat terjangan banjir lahar Merapi. Adapun kerusakan akibat banjir lahar ini di antaranya 41 MCK tidak berfungsi. Selain itu, saluran drainase yang tidak bisa mengalir karena tersumbat sebanyak 28 buah, serta titik-titik (totokan-totokan) arus yang rusak ada 54 buah.
Untuk melakukan perbaikan, pengerukan dan penambalan sisi-sisi Kali Code, selain melibatkan masyarakat, juga diterjunkan 260 personel TNI. “Mereka melakukan pengerukan endapan pasir di sepanjang Kali Code ini. Pasir hasil kerukan dimasukkan ke karung yang nantinya digunakan untuk membuat tanggul-tanggul sementara,” kata Kolonel Kavelari Sumedi, Danrem 072 Pamungkas DI Yogyakarta.
Pantauan Newsroom, perbaikan Kali Code menjadi tontonan dan mendapat perhatian masyarakat yang setiap harinya selalu melalui jalan I Dewa Nyoman Oka. Arus lalu lintas dua arah macet menjadi sedikit terhambat.
_________

Kontak          : Hermana, BNPB
Telepon        : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864
Kontak          : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

No. 105/MC.TDBM/11/2010

SIARAN PERS
No. 105/MC.TDBM/11/2010

TIGA HARI TERAKHIR, MERAPI TENANG

Yogyakarta, 01/12/2010 (Media Center Kominfo, 09:00)–Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan aktivitas Gunung Merapi terus menurun dalam tiga hari terakhir. Hingga Rabu (1/120) pukul 06:00 WIB, gempa vulkanik dan tremor tidak terjadi. Namun, gempa MP di kubah lava masih terjadi 5 kali dan gempa guguran 4 kali. Merapi masih berada dalam status Awas (Level 4).
Hasil pemantauan visual pukul 00:00-06:00 WIB cuaca cerah. Asap solfatara teramati dari semua pos berwarna putih tebal dengan tinggi maksimum 450 m bertekanan lemah condong ke utara, timur laut hingga timur. CCTV Deles, merekam sinar api pada pukul 01:00 WIB.
Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi Kali Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Tringsing dan Apu.
Sehubungan masih ditetapkannya Status Awas, penduduk tidak diperkenankan beraktivitas di sekitar alur sungai guna menghindari ancaman bahaya banjir lahar. Ancaman bahaya lahar ada di wilayah yang berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai.
Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh oleh isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Merapi dan banjir lahar.
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp                : 0812 9691864
Kontak         : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942