Kamis, 25 November 2010

No. 79/MC.TDBM/11/2010


No. 79/MC.TDBM/11/2010


PEMBERIAN JADUP KORBAN MERAPI SESUAI DATA PEMDA

Yogyakarta, 25/11/2010 (Media Center Kominfo, 20:00)–Kementerian Sosial memberikan jaminan hidup (jadup) bagi para pengungsi lutusan Gunung Merapi disesuaikan berdasarkan data dan fakta dari pemerintah daerah.
“Kementerian Sosial tidak melakukan pendataan, yang melakukan pendataan adalah pemerintah daerah. Kemudian data tersebut kita verifikasi, barulah kita berikan jadup. Makin cepat data, makin baik,” ujar Direktur Bantuan Sosial Korban Bancana Alam Kementerian Sosial Andi Haningdito, pada paparannya kepada Kepala BNPB dan dinas terkait lainnya di Kantor Pemda Klaten, Jateng, Kamis (25/11).
Jadup yang akan diterima para pengungsi sebesar Rp5 ribu per jiwa per hari selama sebulan. Untuk waktu berikutnya akan dievaluasi kembali.
Selain jadup, pemerintah juga memberikan tambahan, berupa beras sebanyak 0,4 kg per jiwa per hari yang disiapkan di setiap kabupaten melalui cadangan beras pemerintah. Sedangkan kebutuhan pemenuhan dasar lainnya, semacam gula, kopi, baju dan sarung juga sudah disiapkan. “Tergantung dari kebutuhan masyarakat, yang dibutuhkan apa, Kemensos selalu siap,” tegas Andi.
Penerima jadup adalah penghuni rumah sementara dan mereka yang terancam. Atas dasar itulah, makanya Kemensos menunggu keputusan dari Pemda. “Ini harus diverifikasi dan waktunya harus cepat, karena tahun anggaran sudah mendekati akhir,” katanya.
Andi juga menyampaikan Kemensos menyediakan santunan bagi korban gunung merapi yang meninggal, yakni sebesar Rp4 juta per jiwa.
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864
Kontak         : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

No. 78/MC.TDBM/11/2010


No. 78/MC.TDBM/11/2010

GEMPA GUGURAN MASIH TINGGI

Yogyakarta, 25/11/2010 (Media Center Kominfo, 18:00)–Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan aktivitas Gunung Merapi masih memperlihatkan gempa guguran cukup tinggi, yakni 21 kali. Sedangkan sehari sebelumnya hanya 18 kali.
Sementara itu, gempa vulkanik terjadi 11 kali sejak pukul 00:00 hingga 18:00 WIB, Kamis (25/11). Sedangkan gempa tremor masih terus beruntun selama tiga hari terakhir.
Hasil pemantauan visual dari seluruh pos pengamatan melaporkan Gunung  Merapi tertutup kabut dan mendung sejak dini hari hingga sore hari. Terjadi hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi di Ketep pada pukul 11:36 WIB dan 15:15 WIB, 13:37 di Kaliurang.

Saat cuaca cerah, teramati asap putih tebal hingga putih kecoklatan dengan tinggi 100 m bertekanan lemah hingga sedang condong ke Barat Daya. CCTV Deles dan Museum merekam kabut sejak dini hari hingga siang hari. Hujan dengan intensitas rendah terekam pukul 11:30 dan 16:45 WIB dari CCTV Museum.

Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi Kali Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Tringsing dan Apu.

Sehubungan masih ditetapkannya Status Awas, penduduk tidak diperkenankan beraktivitas di sekitar alur sungai guna menghindari ancaman bahaya awan panas dan lahar. Ancaman bahaya lahar ada di wilayah yang berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai.
Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh oleh isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Merapi. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864

Kontak         : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

Perkembangan data korban dan jumlah pengungsi bencana G. Merapi sampai dengan 25 November 2010, pukul 18.00 WIB

A.1 REKAPITULASI JUMLAH KORBAN DAN PENGUNGSI (JIWA)

Total DIY dan Jateng
 MD (Total) : 336
  - Luka Bakar         : 195
  - Non Luka Bakar  : 141

Rawat Inap             : 386
Pengungsi              : 107.383
Jumlah Titik Pengungsian  : 572

Total DIY
MD (Total) : 242
  - Luka Bakar         : 188
  - Non Luka Bakar  : 54

Rawat Inap             : 204
Pengungsi              : 61.337
Jumlah Titik Pengungsian  : 239

Total Jateng
MD (Total) : 94
  - Luka Bakar         : 7
  - Non Luka Bakar  : 87

Rawat Inap             : 182
Pengungsi              : 46.046
Jumlah Titik Pengungsian  : 333


A.2 DETIL JUMLAH KORBAN DAN PENGUNGSI (JIWA) PER KAB.

Sleman
MD (Total) : 242
  - Luka Bakar         : 188
  - Non Luka Bakar  : 54
Rawat Inap             : 204
Pengungsi              : 29.964
Jumlah Titik Pengungsian  : 153

Kulon Progo
Pengungsi              : 2.333
Jumlah Titik Pengungsian  : 12

Kota Yogyakarta
Pengungsi              : 3.370
Jumlah Titik Pengungsian  : 44

Bantul
Pengungsi              : 19.040
Jumlah Titik Pengungsian  : 17

Gunungkidul
Pengungsi              : 6.630
Jumlah Titik Pengungsian  : 13

Klaten
MD (Total) : 36
  - Luka Bakar         : 7
  - Non Luka Bakar  : 29
Rawat Inap             : 52
Pengungsi              : 10.486
Jumlah Titik Pengungsian  : 147

Boyolali
MD (Total) : 10
  - Non Luka Bakar : 10
Rawat Inap            : 37
Pengungsi             : 657
Jumlah Titik Pengungsian  : 17

Magelang
MD (Total) : 48
  - Non Luka Bakar : 48
Rawat Inap            : 93
Pengungsi             : 30.418
Jumlah Titik Pengungsian  : 152

Kota Magelang
Pengungsi             : 2.049
Jumlah Titik Pengungsian  : 16

Temanggung
Pengungsi             : 2.436
Jumlah Titik Pengungsian  : 1

Demikian yang dapat kami sampaikan
salam dan terimakasih

-- 
PUSAT KRISIS BNPB
Jln. Ir. H. Djuanda No. 36 Jakarta Pusat
Telp: 021-3458400
Fax: 021-3458500

POSKO TANGGAP DARURAT MERAPIJln. Kenari No. 14A Yogyakarta
Telp: 0274-555585
Fax: 0274-555326



A.1 Rekapitulasi Jumlah Korban dan Pengungsi Per 25-11-2010 Pukul 18.00.xlsx







B.2. Detail Jumlah Pengungsi Per Kabupaten 25-11-2010 Pukul 18.00.xlsx




grafik_pengungsi_25nov10_1800.pdf


No. 77/MC.TDBM/11/2010

SIARAN PERS
No. 77/MC.TDBM/11/2010

SLEMAN MUSNAHKAN 221 BANGKAI SAPI
Yogyakarta, 25/11/2010 (Media Center Kominfo, 16:00)– Dinas  Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman memusnahkan 221 bangkai ternak sapi yang mati akibat letusan Gunung Merapi.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Riyadi Martoyo mengatakan pemusnahan bangkai sapi dilakukan guna menekan sumber penyakit mengganggu manusia, khususnya para pengungsi korban Merapi yang kembali ke pemukiman masing-masing. “Selama tiga hari ini kami dibantu LSM, BNPB, TNI beserta unsur lainnya memusnahkan 221 ekor bangkai sapi,” katanya di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi di Jalan Kenari No 14A Yogyakarta, Kamis (25/11).
Pemusnahan dilakukan di Pangokrejo Dusun Umbulharjo Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Dijelaskan, di daerah tersebut bau sangat menyengat berasal dari bangkai ternak yang dirubung lalat, belatung dan sebaginya. Keadaan itu dapat berpengaruh kepada kondisi kesehatan masyarakat.
Ke depan, pihaknya akan menjangkau seluruh desa yang belum sepenuhnya dapat dilakukan pemusnahan terhadap ternak sapi yang mati, mengingat masih ada sejumlah daerah yang tanahnya masih panas dan berada di zona bahaya.
Koordinator Divisi Evakuasi Penanganan Ternak Korban Merapi Ida Cahyati mengatakan pemusnahan tidak dilakukan di satu titik. Di wilayah Balerante, Klaten, Jawa Tengah, juga dilakukan. “Ada sekitar 300-an yang sudah dimusnahkan,” katanya.
Tujuan pemusnahan dengan cara dibakar, karena diharapkan semua kuman yang ada di lingkungan sekitar bangkai ternak menjadi mati disertai dengan probiotik untuk mengurai dan mempercepat pembusukan dari bangkai tersebut.
Akibat letusan Merapi, berdasarkan data resmi, di Kabupaten Sleman tercatat 2.395, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terdapat 357 ekor sapi mati. Sedangkan di Kabupaten Magelang ada 16 ekor dan Boyolali 66 ekor.
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864
Kontak         : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942