Minggu, 20 Maret 2011

No. 20/MC.ARFDIREX/03/2011


SIARAN PERS
No. 20/MC.ARFDIREX/03/2011

HASIL DAN REKOMENDASI FTX ARF DiREx 2011


Manado, 20/3 (Media Center ARF DiREx 2011, 15:00) Letnan Kolonel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Jory Koloay selaku perancang latihan FTX ARF DirEx 2011, melaporkan hasil temuan dan rekomendasi dari latihan di luar ruangan (field top exercise – FTX) saat acara Penutupan ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DiREx) 2011 pada Sabtu (19/3) siang di Hotel Peninsula, Manado, Sulawesi Utara (Sulut).  
Letkol Yory melaporkan bahwa kegiatan FTX ARF DiREx 2011 telah dilakukan pada tanggal 15 – 18 Maret 2011 di kompleks Megamas, Wori, Mantehage, Maasing, Bandara Internasional Sam Ratulangi, pelabuhan Manado, Siladen dan Bunaken. Ada 3.575 total peserta total, yang terdiri dari 3.530 peserta Indonesia dan 455 peserta luar negeri (China, EU, Singapore, India, Phillipina, Timor Timur, Jepang, Australia, Mongolia).
Kegiatan FTX itu meliputi operasi darat (88 kegiatan setiap hari), operasi laut (72 kegiatan setiap hari dan total 18 kapal berbagai jenis) dan operasi udara (49 kali penerbangan dan total 10 pesawat terbang dan helikopter dari berbagai jenis).
Kegiatan lapangan berupa kegiatan pelatihan evakuasi korban bencana alam darat, laut dan udara juga kegiatan bakti sosial masyarakat mulai dari pelayanan kesehatan gratis, pembangunan jalan, pemasangan alat penjernih air dan pembangunan balai pertemuan rakyat. Semua kegiatan telah berhasil dilaksanakan dengan lancar, sukses dan sesuai dengan perencanaan.
Jory Koloay juga memaparkan bahwa rapat koordinasi singkat yang selalu dilakukan secara singkat di pagi hari dan tanya jawab (evaluasi) di sore hari sangat berguna untuk mengelola seluruh operasi mengingat semua kegiatan FTX ini penuh dengan risiko tinggi yang diselenggarakan dengan prosedur keamanan kemanan khusus. Komando lapangan juga dapat berjalan dengan sangat efektif.
Operasi kerjasama yang melibatkan berbagai negara peserta FTX ARF DiREx 2011 dilakukan dengan sungguh-sungguh. Jejaring komunikasi berjalan dengan baik sebagai pelaku pendukung operasi. Semua operasi dengan ulung dilengkapi dengan metode-metode yang baik pada koordinasi sipil-militer.
Beberapa hal yang perlu diperbaiki menurut Letol Jory Koloay adalah, penempatan staff komando utama dan prosedurnya yang tidak berjalan dengan efisien. Mekanisme koordinasi antara main command post (MCP) atau Pos Komando Utama dan combine coordination centre (CCP) atau Pusat Koordinasi Gabungan tidak dilakukan dengan baik. Kurangnya koordinasi antar lembaga dalam masalah taktis dan tingkat operasional. Kebutuhan pengontrol latihan yang banyak untuk mengatur latihan sedekat mungkin dengan realitas skenario.
Selain memaparkan masalah, Jory Koloay juga menyampaikan solusinya antara lain yaitu , memberikan deskripsi kerja staf yang rinci, memproduksi buku panduan, standard operation procedure (SOP) atau standar prosedur operasi dan regulasi mengenai mekanisme koordinasi dan tindakan lapangan. Secara reguler melakukan pelatihan bersama antara lembaga-lembaga yang berkepentingan, mulai dari teknis – taktis – sampai tingkat operasi lapangan dan melakukan konsolidasi metode-metode latihan yang lebih praktis dan mudah untuk diimplementasikan.

Dengan bangga Jory Koloay menutup pemaparannya dengan mengatakan, “Utamakan keselamatan dan nol kecelakaan.” Memang benar bahwa dalam kegiatan FTX ARF DiREx 2011 ini dari kegiatan penanganan pengungsian, penanganan medis, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban dan juga dapur lapangan serta bakti sosial dapat berjalan dengan baik dan lancar. Semuanya berjalan baik, hal ini ditandai dengan tidak adanya kecelakaan yang terjadi.
Acara penutupan ini sendiri dihadiri lebih dari 350 orang dari delegasi berbagai negara peserta, wartawan berbagai media nasional dan lokal Sulut, peserta dari kementerian/lembaga, peserta lokal  tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di lingkungan Provinsi Sulut.
Kontak
Nama         : Hypolitus Layanan
Telepon     : 081311381828