Kamis, 02 Desember 2010

No. 114/MC.TDBM/12/2010

SIARAN PERS
No. 114/MC.TDBM/12/2010

JEMBATAN SEMENTARA SEGERA DIBANGUN DI SUNGAI PABELAN
Magelang 2/12/2010 (Media Center Kominfo – 20.00) Jembatan sementara segera dibangun untuk mengganti beberapa ruas jembatan yang putus akibat terjangan lahar di Sungai Pabelan.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua Satuan Tugas Nasional Merapi Irjen Pol Prasetyo, Kamis (2/12), di sela-sela peninjauan ke lokasi-lokasi jembatan di daerah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang rusak akibat terjangan banjir lahar dingin di Sungai Pabelan sehari sebelumnya, Rabu (1/12). “Jembatan-jembatan yang rusak sesegera mungkin akan didirikan jembatan sementara. Mengenai jembatan yang menghubungkan jalur utama Yogyakarta-Semarang, hingga saat ini masih dinyatakan berada dalam kondisi aman oleh pihak Dinas PU setempat,” jelasnya.
Sempat muncul wacana sebaiknya jembatan-jembatan yang rusak tidak diperbaiki terlebih dahulu sampai kondisi aman. Tetapi, mengingat masyarakat sangat membutuhkan fasilitas jembatan ini dalam melakukan aktivitas sehari-hari, maka jembatan sementara sangat dibutuhkan.
Terkait masalah pendanaan, dalam rapat koordinasi yang diikuti oleh pihak-pihak terkait di Posko AJU BNPB Jalan Kenari 14a Yogyakarta, anggaran untuk perbaikan jembatan akan dikelola oleh provinsi masing-masing. Jika pendanaan yang dimiliki oleh pihak provinsi sudah tidak memadai, nantinya akan didukung pemerintah pusat. Dana yang disampaikan pusat akan disalurkan melalui BNPB.
Dalam kunjungannya, Prasetyo memantau langsung kondisi di tiga lokasi, yaitu Jembatan Pabelan di ruas Jalan Mendut-Tanjungjapuan, Jembatan Gondowangi di Desa Gondosuli, Sawangan dan Jembatan Dam Kojor Semendi di Dusun Gunung Lemah.
_________
Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864
Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942        

No. 113/MC.TDBM/11/2010


No. 113/MC.TDBM/11/2010

KEGEMPAAN MERAPI TERUS TERJADI
Yogyakarta, 02/12/2010 (Media Center Kominfo, 19:00)–Aktivitas kegempaan Gunung Merapi kembali meningkat, setelah beberapa hari terakhir sempat menunjukkan penurunan. Merapi tetap berada dalam status Awas (Level 4).
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan, Kamis (2/12) hingga pukul 18:00 WIB, gempa vulkanik terjadi sekali, setelah tiga hari terakhir tidak terjadi. Sedangkan gempa MP di kubah lava meningkat menjadi 33 kali. Padahal, sehari sebelumnya dalam 24 jam, hanya terjadi gempa MP 28 kali.
Hasil pemantauan visual Pukul 05:35-07:05 WIB dan 15:23-15:50 WIB cuaca cerah. Asap solfatara berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi maksimum 600 m bertekanan lemah ke arah vertikal dan condong ke Timur. Kabut teramati pada pukul 07:05-12:00 WIB.
Sedangkan hujan dengan intensitas sedang (maksimum 25 mm/jam) terjadi pada pukul 12:00-14:30. Guguran lava mengarah ke Kali Gendol dengan jarak luncur 1000 m teramati dari Kaliurang pada pukul 07:04 WIB. CCTV Deles, merekam api diam pada pukul 01:30-02:40 WIB. Hujan terekam dari CCTV Deles pada pukul 10:50 WIB.
Sehubungan masih ditetapkannya Status Awas, penduduk tidak diperkenankan beraktivitas di sekitar alur sungai guna menghindari ancaman bahaya banjir lahar. Ancaman bahaya lahar ada di wilayah yang berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai.
Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh oleh isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Merapi dan banjir lahar.
_________
Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864
Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942        

Laporan Aktivitas G. Merapi 2 Desember 2010 pukul 00:00-18:00 WIB

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 2 Desember 2010 Pukul 00:00-12:00 WIB

No. 112/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 112/MC.TDBM/11/2010

WARGA MANFAATKAN PASIR MERAPI
Yogyakarta, 2/12/2010 (Media Center Kominfo – 16.00)-Pasir vulkanik muntahan Gunung Merapi memiliki kualitas tinggi untuk bahan bangunan. Ujung silika yang runcing dan membentuk partikel bersudut adalah pola yang membuat ikatan pasir gunung api dengan semen menjadi lebih kuat.
Menurut E Sunaryo, Ketua Paguyuban Warga Bintaran Kulon, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Merdangsan, Kota Yogyakarta, bisnis pasir Merapi baru  berjalan dua hari terakhir. “Telah berjalan selama dua hari. Rata-rata 15 truk sehari. Harga fluktuatif tergantung keadaan, yakni Rp150 hingga Rp200 ribu,” jelasnya, saat ditemui di lokasi pengerukan, Kamis (2/12), Yogyakarta.
Warga secara swadaya menyewa excavator untuk pengerukan pasir. Kegiatan ini bermanfaat pula guna menghindari pendangkalan Kali Code, sehingga  risiko banjir lahar bisa dikurangi. Sedangkan warga RW 1 dan RW 2 Bintaran Kulon, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Merdangsan, Kota Yogyakarta bersepakat menjual pasir dari hasil pengerukan. Adapun cara transasksinya, para pemilik truk datang sendiri dengan melakukan negosiasi.
Dijelaskan, engerukan atas pendangkalan Kali Code secara swadaya murni dari masyarakat, karena adanya penghentian pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. “Pemda sendiri membersihkan Kali Code hanya enam hari dan seterusnya menghentikan kegiatan pembersihan. Kemudian kami melihat sungainya semakin hari semakin dangkal. Kemudian masyarakat khawatir dan bersepakat untuk melakukan pengerukan secara swadaya,” jelasnya.
Ide melakukan pembersihan secara swadaya, ujar Sunaryo, atas inisiatif Ketua RW1 dan RW 2 Bintaran Kulon,  Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Merdangsan. Warga pun sangat mendukung, karena dapat memberikan aspek psikis, sosial dan ekonomi.
Sementara itu, Ketua RW 01 Adam mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan semua antisipasi apabila banjir lahar datang tiba-tiba. “Evakuasi sudah disiapkan dan tim-tim sudah kita bentuk semuanya. Jadi, sewaktu-waktu banjr datang kita sudah ready, sudah siap semuanya,” ujarnya.
Waktu banjir beberapa hari lalu, pihaknya sudah siap-siap untuk mengungsikan warganya. Untunglah banjir tidak membahayakan.
Sedangkan Ketua RW 02 Wartono menyatakan dengan adanya normalisasi Kali Code ini, warga bisa merasakan manfaatnya. Kalau tidak lakukan pengerukan, otomatis sejak dua hari yang lalu air akan masuk ke rumah warga akibat pendangkalan.
Sedangkan hasil penjualan pasir, tidak masuk ke kas paguyuban ataupun RW. ”Kita itu ibaratnya membuka lapangan kerja baru bagi warga kita yang menganggur. Warga nantinya juga akan disuruh kerja untuk perbaikan jalan,” katanya.
Sementara itu, Ardi, Ketua RT 05/02 yang juga Sekretaris RW 2 dan juga Sekretaris  Paguyuban Warga Bintaran, mengatakan dari hasil penjualan pasir telah disumbangkan pula sebagian untuk korban Merapi. “Hasil kesepakatan warga, pada Rabu (1/12), kita telah menyerahkan bantuan sebesar Rp200.000. Jangan dilihat nilainya, tapi kepedulian dari warga untuk para korban. Dari Merapi kembali ke Merapi,” katanya.   
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864

Kontak         : Selamatta Sembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

No. 111/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 111/MC.TDBM/11/2010

PENGUNGSI DI MAGUWOHARJO DAPAT BANTUAN PEMURNI AIR
Yogyakarta, 2/12/2010 (Media Center Kominfo – 15.30) Masyarakat korban letusan Gunung Merapi mendapat bantuan alat pemurni air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di posko pengungsian Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Alat pemurni air berkapasitas 720 liter per hari ini memanfaatkan air dari sungai yang diproses menjadi air bersih untuk melayani kebutuhan para pengungsi. “Setiap harinya mesin ini memasok 500 ribu sampai 600 ribu liter melalui jalur distribusi Ditjen Cipta Karya DIY,” jelas Presiden General Electric (GE) Indonesia Handry Santiago di Stadion Maguwohardjo,  Kamis (2/12).
 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU dan GE Indonesia mengadakan syukuran atas telah berfungsinya pemurni air tersebut. Perusahaan swasta ini sebelumnya juga pernah menyumbangkan dua unit GE Mobil Water kepada pemerintah (2005) saat tsunami melanda Aceh. “Salah satunya kini berada di sini, sedangkan yang satu lagi masih berada di Lhokseumawe,” jelas Handry.
Dijelaskan, untuk memindahkan dan mengoperasikan GE Mobile Water Unit yang kini bernaung di bawah Kementerian PU, GE menyumbangkan dana dan tenaga ahli untuk instalasi dan operasional alat. Biaya operasional mesin sebesar US$250 ribu sampai para pengungsi meninggalkan Stadion Maguwoharjo.
 “Ada lima tabung untuk mengolah air menjadi bersih. Air diambil dari sungai terdekat dengan menggunakan tangki dan dicampur dengan koagulanu untuk menggumpalkan air keruh. Selain itu juga diberi disinfectan yang berfungsi untuk membunuh mikro organisme,” papar  Lukman Syarifuddin, operator GE Mobile Water.
GE Mobile Water akan bekerja selama 4 hingga 6 jam per hari dengan menghasilkan air bersih sebanyak 20 liter per detiknya. “Setiap 20 jam tabung penampung air keruh akan dibersihkan. Rata-rata per hari menghasilkan 720 ribu liter,” katanya.  
_________

Kontak          : Hermana, BNPB
Telepon        : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864

Kontak          : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942