Minggu, 21 November 2010

No. 58/MC.TDBM/11/2010

SIARAN PERS
No. 58/MC.TDBM/11/2010

ANAK KORBAN MERAPI DITITIPKAN DI SEKOLAH TERDEKAT

Yogyakarta, 21/11/2010 (Kominfo-Newsroom) Anak-anak korban dari letusan Gunung Merapi, yang sudah pulang dari pengungsian ke rumah mereka, untuk kegiatan belajar mengajar akan ditempatkan di sekolah-sekolah terdekat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan dinas pendidikan provinsi dan kabupaten melakukan langkah-langkah agar jangan sampai proses belajar mengajar anak-anak terganggu. “Nah, selama anak-anak tersebut berada di tempat pengungsian, ada pembelajaran untuk mereka dari relawan. Tetapi, begitu mereka pulang ke rumah, belum tentu bisa masuk ke sekolah. Maka, anak-anak itu tetap biar saja dititipkan di sekolah-sekolah terdekat supaya tidak terganggu proses belajar mengajarnya,” ujar Kepala BPBD Jateng Prijantono Jarot Nugroho kepada pers mengenai penangangan pengungsi di Jateng pasca penurunan radius, di Media Center Tanggap Darurat Merapi, Jalan Kenari No 14A, Yogyakarta, Minggu (21/11).

Menurut Jarot, jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan, karena di dalam amanat UU, untuk pemenuhan dasar pendidikan jangan sampai terhambat.

Pemda Jateng juga telah mengirimkan 16 mobil keliling untuk pembelajaran. Di Magelang ada 10 unit mobil pembelajaran, Boyolali dan Klaten masing-masing tiga unit. “Kemudian kita juga mengirimkan tenda-tenda belajar,” katanya.

Jarot menambahkan jumlah kerusakan sekolah di Magelang, Boyolali dan Klaten sampai saat ini masih dalam pendataan agar diketahui sekolah mana saja yang mengalami rusak berat, sedang atau ringan. Pendataan baru dimulai Sabtu (20/11) dan diperkirakan selesai dalam waktu sepekan.  

“Kita sudah menurunkan tim Damage and Losses Assesment (DALA) untuk menghitung kerugian dan kerusakan di masing-masing kabupaten, baik itu rumah maupun infrastruktur, seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, pasar tradisional dan sebagainya,” katanya.
_________

Kontak         : HartjeWinerungan, KabidHumas BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0815 9926 781

Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TANGGAL 21 NOVEMBER 2010 PUKUL 17.59 WIB

No. 57/MC.TDBM/11/2010



SIARAN PERS
No. 57/MC.TDBM/11/2010

GUBERNUR KALTIM TAWARKAN PROGRAM TRANSMIGRASI BAGI KORBAN MERAPI

Yogyakarta, 21/11/2010 (18:31 WIB) Gubernur Kalimantan Timur menawarkan kepada Gubernur Jawa Tengah agar 20 ribu lebih pengungsi bisa ikut program transmigrasi. Mereka akan disiapkan di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) atau bekerja di perkebunan kelapa sawit.

“Di Kaltim sekarang ada 230  UPT. Kemudian ada lahan perkebunan kelapa sawit. Sekarang Kaltim punya program mengembangkan 1 juta hektar kelapa sawit. Sedangkan yang sudah dilaksanakan baru 640 ribu hektar, berarti masih ada 360 ribu hektar lahan kelapa sawit yang masih kosong,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Prijantono Jarot Nugroho.

Jika saja setiap UPT bisa dihuni oleh 1.000 orang, maka 230 UPT bisa menampung 230 ribu orang. Artinya, Kaltim sanggup membuka UPT baru kalau memang ada warga dari Jawa Tengah bersedia bertransmigrasi.

Meski demikian, menurut Jarot, memang tidak mudah untuk mengajak korban Merapi ikut transmigrasi. Apalagi, lahan di Kaltim itu kebanyakan tanah gambut dan untuk proses bercocok tanam membutuhkan waktu lama. “Harus ada kearifan lokal yang kita perhatikan, budaya-budayanya juga. Gubernur berpesan jangan sampai masyarakat di sini sudah menderita kemudian menderita lagi di Kaltim,” jelasnya.

Gubernur Jateng pada 13 Desember 2010 akan meninjau lokasi yang ditawarkan oleh Gubernur Kaltim. Agar menarik perhatian para pengungsi untuk ikut transmigrasi, katanya, kita perlu kajian-kajian akademis, baik faktor psikologi, sosial, ekonomi dan budaya.
_________

Kontak         : HartjeWinerungan, KabidHumas BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0815 9926 781

Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942

No. 56/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 56/MC.TDBM/11/2010

PEMPROV JATENG BERI BEKAL HIDUP 7 HINGGA 14 HARI
BAGI KORBAN MERAPI
Yogyakarta, 21/11/2010 (14:57 WIB) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap memberikan bekal hidup berupa sembako selama tujuh hingga 14 hari, terhitung sejak tanggal 20 November 2010, bagi seluruh warga yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
“Bagi warga yg sudah kembali ke rumah diberi bekal hidup tujuh hari sampai 24 atau 26 November. Setelah itu, kalau nanti dirasa kabupaten merasa kekurangan, segera mengajukan tambahan kepada provinsi. Kami siap memberikan sembako selama mereka melakukan aktivitas di rumah masing-masing sampai 14 hari ke depan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Jawa Tengah Prijantono Jarot Nugroho dalam jumpa pers di Media Center Merapi Jalan Kenari No 14 A, Yogyakarta, Minggu (21/11).
Jarot meyakinkan kesiapan logistik dari Pemprov Jateng tidak ada masalah, baik ketersediaan beras maupun lauk pauk. Bahkan, tambahnya, tiga kabupaten yang terdampak bencana, yaitu Magelang, Boyolali dan Klaten, memiliki kesiapan logistik selama satu bulan. Provinsi sendiri juga telah menyiapkan untuk tiga bulan.
“Kesiapan logistik masing-masing kabupaten adalah untuk sebulan, tetapi provinsi sendiri tetap memberi dukungan untuk tiga bulan. Jangan sampai masyarakat yg kembali ke rumah mengalami kesulitan,” tegasnya.
Jarot mengingatkan kepada masing-masing pemerintah kabupaten, jika untuk kesiapan memberi bekal hidup selama tujuh hari ini dirasa kurang, dipersilakan meminta tambahan kepada provinsi. Permintaan itu bisa disampaikan di Posko Aju yang ada di Magelang.
Menanggapi pertanyaan wartawan mengenai jaminan hidup berupa uang Rp5.000 per hari, Jarot mengatakan hal tersebut adalah kebijakan pemerintah pusat. “Tapi, jika dirasa belum cukup, maka akan kita bicarakan nanti bagaimana. Sedangkan kesiapan Pemerintah Provinsi saat ini adalah bekal hidup dalam bentuk sembako,” jelasnya.
Kesiapan bekal hidup ini dikarenakan setelah Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) mengurangi radius aman Merapi dari 20 jadi 10 km bagi Magelang,  Klaten dan Boyolali dari 15 jadi 5 km. Sudah barang tentu, ujar Jarot, banyak pengungsi yang balik ke rumah masing-masing.
_________

Kontak         : HartjeWinerungan, KabidHumas BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0815 9926 781

Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942

No. 55/MC.TDBM/11/2010

PRESS RELEASE
No. 55/MC.TDBM/11/2010

FOG KEEPS COVERING THE TOP OF MERAPI

Yogyakarta, 21/11 (09:01 WIB) Eruption with low intensity keeps occurring on MErapi until Sunday (21/11) morning. The observation done by Research and Volcanic Technology Development (BPPTK) recorded two times of tectonic earthquake, one time lava flow tremor, two time tectonic earthquake, and consecutive tremor.

Data from BPPTK tiltmeter shows the existence of fluctuative deformation, but there is no significant sign of soil augmentation. While geodetic Global Positioning System (GPS) showed soil descent on the southeast side foot of Merapi.

The weather is foggy since Saturday (20/11) to Sunday (21/11) morning covering the tip of Merapi. A white cloud with high pressure was also observed with elevation of 600 meter and 800 meter and it was moving towards southwest at dawn.

The Head of Volcanology and Mitigation, Dr. Surono, in his report, still suggests Merapi to be in Level 4 (AWAS), with secondary threat in the form of heat cloud and cold lava. The recommended safe distance from Merapi remain the same, which is 10 Km on west of Sleman, 15 km on east of Sleman, 10 km at Magelang, Boyolali 5 km, and Kleten 10 km.

The possibility of the thread of heat cloud affected area is still the main concern of the center. Therefore the center is coordinating with the local government in regards of evacuation scheme when such threat happens.

_________

Contact          : Hartje Winerungan, Head of PR-BNPB
Phone                        : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Mobile                        : 0815 9926 781

Contact          : Selamatta Sembiring, Public Information Agency-Kemenkominfo
Mobile                        : 08128334942

No. 55/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 55/MC.TDBM/11/2010

KABUT TERUS SELIMUTI PUNCAK MERAPI

Yogyakarta, 21/11 (09:01 WIB) Erupsi dengan intensitas rendah masih terus terjadi di Gunung Merapi hingga Minggu (21/11) pagi. Pantauan kegempaan yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) merekam dua kali gempa tektonik, satu kali gempa guguran, dua kali gempa tektonik dan tremor yang beruntun.

Data dari tiltmeter BPPTK menunjukkan adanya deformasi yang fluktuatif, namun tidak menunjukkan adanya pengembungan tanah yang signifikan. Sementara Global Positioning System (GPS) geodetik menunjukkan adanya penurunan tanah di sisi Tenggara kaki Gunung Merapi.

Cuaca berkabut tipis hingga pekat yang sejak Sabtu (20/11) menyelimuti puncak merapi terus bertahan hingga Minggu (21/11) pagi. Dan terpantau asap putih keabuan bertekanan sedang dengan tinggi 600 meter dan 800 meter yang berembus ke Barat Daya pada dini hari.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Dr Surono, dalam laporannya, tetap menyatakan bahwa hingga saat ini Gunung Merapi masih berada dalam status Awas, dengan ancaman bencana sekunder berupa awan panas dan lahar dingin. Jarak aman yang direkomendasikan dalam bencana Merapi ini masih sama yaitu sebelah Barat Sleman 10 km, sebelah Timur Sleman 15 km, Magelang 10 km, Boyolali 5 km dan Klaten 10 km.

Kemungkinan meluasnya kawasan landaan awan panas masih menjadi perhatian khusus, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait masalah penyelamatan diri dari ancaman bahaya tersebut.

_________

Kontak         : HartjeWinerungan, KabidHumas BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0815 9926 781

Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942

No. 54/MC.TDBM/11/2010

PRESS RELEASE
No. 54/MC.TDBM/11/2010

MERAPI’S ACTIVITY IS DECLINING

Yogyakarta, 20/11 (20:20 WIB) Merapi’s activity which is still under Level 4 status (AWAS), until Saturday (20/11) afternoon, is declining. Though volcanic earthquake on Friday (19/11) was recorded 13 times, while today is 23 times, but the quake magnitude is smaller. This can be seen from the tremor of lava flow which happen only three times, while a day before happened six times.

Based on the observation report of, since dawn until in the afternoon, the tip of Merapi was covered by thin to thick fog. Along with the fog, a white to brownish solfatara smoke was also seen. Heat cloud ashes was smelled with low intensity in Manisrenggo Municipality, Klaten, at 2.50 PM. While cold lava sediments still can be seen on entire rivers originating from the tip of Merapi.

Head of Volcanology and Mitigation Center, Surono, in his report, keep recommending inquiries to be done on volcanic ashes which potentially interfere flight route to Adi Sucipto Airport, Yogyakarta. Citizens are not allowed to do any activity on the stream of river originating from Merapi. “The threat of lava flow is in the area with distance of 300 meters from the river banks coming from Merapi.” He said.

To anticipate the spreading possibilities of heat cloud area, Surono added that Volcanolgy and Geology Disaster Mitigation Center is coordinating intensively with the local government. “People are advised not to panic and get distracted by issues who are using the name of certain institution on their behalf about Merapi and always following the instruction from local government.” Surono said.
_________




Contact          : Hartje Winerungan, Head of PR-BNPB
Phone                        : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Mobile                        : 0815 9926 781

Contact          : Selamatta Sembiring, Public Information Agency-Kemenkominfo
Mobile                        : 08128334942

No. 54/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 54/MC.TDBM/11/2010


AKTIVITAS MERAPI SABTU SORE MENURUN


Yogyakarta, 20/11 (20:20 WIB) Akivitas Gunung Merapi, yang masih berada dalam status awas, hingga Sabtu (20/11) sore, makin menurun. Meski gempa vulkanik pada Jumat (19/11) tercacat 13 kali, sementara hari ini 23 kali, namun kekuatan kegempaannya lebih kecil. Hal tersebut terlihat dari gempa guguran yang hanya terjadi tiga kali, sedangkan hari sebelumnya enam kali.

Berdasarkan laporan pengamatan dari petugas Gunung Merapi, sejak dini hari hingga sore, Puncak Merapi selalu ditutupi oleh kabut tipis hingga pekat. Saat kabut tipis terjadi, teramati asap solfatara berwarna putih hingga kecoklatan. Abu awan panas tercium dengan intensitas sedang dari Kecamatan Manisrenggo, Klaten, pada pukul 14:50 WIB. Sedangkan endapan lahar dingin tetap terpantau di seluruh sungai yang berhulu di puncak Merapi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Surono, dalam laporannya, tetap merekomendasikan supaya dilakukan penyelidikan abu gunung api yang dapat berpotensi menganggu jalur penerbangan ke Bandar Adi Sucipto Yogyakarta. Sedangkan warga tetap dilarang beraktivitas di alur sungai yang berhulu di puncak Merapi. “Ancaman bahaya lahar adalah wilayah yang berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” katanya.

Guna mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awan panas, lanjutnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. “Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh oleh isu yang beredar dengan mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas gunung Merapi dan tetap mengikuti arahan dari Pemerintah daerah setempat,” kata Surono.
_________

Kontak         : HartjeWinerungan, KabidHumas BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0815 9926 781

Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942

Laporan Aktivitas G. Merapi 20 November 2010 pukul 00:00-24:00 WIB