Jumat, 12 November 2010

No. 08/MC.TDBM/11/2010



SIARAN PERS
No. 08/MC.TDBM/11/2010

Dr SURONO: PENGUNGSI MERAPI DIMINTA BERSABAR DAN TIDAK PANIK


Yogyakarta, 11/11 (Media Center Kominfo) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Surono meminta seluruh warga di daerah terdampak bencana letusan Gunung Merapi, baik di wilayah Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk tetap bersabar menunggu perkembangan aktivitas Merapi dalam beberapa hari ke depan.

“Warga diminta untuk tetap berada di posko pengungsian, tidak mencoba-coba untuk kembali ke tempat tinggalnya dalam radius 20 km dari puncak Merapi, karena meskipun intensitas letusan Gunung Merapi cenderung menurun, namun tetap fluktuatif, dan letusan eksplosif serta awan panas masih berpotensi terjadi setiap saat,” kata Kepala Pusat  Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Dr Surono di Media Center Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi, Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, pada hari Rabu (10/11) lalu, Gunung Merapi mengeluarkan semburan awan panas (wedhus gembel) yang mencpai ketinggian sekitar 800 meter dan penyebaran mencapai 1,5 km, dan aktivitas itu menyebabkan terjadinya hujan abu vulkanis di wilayah Sawangan, Talun, Muntilan, dan Krinjing di Kabupaten Magelang.   Gunung Merapi juga masih mengeluarkan suara gemuruh, dan endapan awan panas juga terlihat jelas di Kali Gendol dengan jarak luncur sekitar 3,5 km dari puncak Merapi.
Dengan kondisi demikian, kami meminta warga di wilayah terdampak letusan Gunung Merapi tetap bersabar, tidak memasuki radius bahaya 20 km dari puncak Merapi, apalagi mendekati wilayah di sekitar 300 meter di kiri dan kanan sungai,” kata Dr Surono.

Menurutnya, Status Awas Gunung Merapi tetap dipertahankan, dan warga diminta tetap bertahan di pengungsian, dan ia menjamin wilayah di luar radius 20 km sekitar Merapi sangat aman. Menurutnya, masyarakat pengungsi harus bersabar setelah selama kurang lebih empat tahun ini Merapi kembali mengalami letusan setelah tanggal terakhir tahun 2006.

Surono juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), khususnya satuan kerja yang bertanggung jawab dalam kegiatan evakuasi pengungsi dan pengelolaan barak pengungsi, untuk  tetap berhati-hati dalam melakukan berbagai langkah.

“Tim Satgas Evakuasi Pengungsi Merapi BNPB harus tetap waspada saat melakukan evakuasi pengungsi atau saat mengamankan wilayah permukiman yang ditinggalkan pengungsi dalam radius 20 km, jangan sampai niat baik untuk menyelamatkan pengungsi dan pengamanan wilayah itu justru lupa menjaga keselamatan diri dan menjadi korban,” katanya.

Abu vulkanik tebal yang menyelimuti daerah terdampak letusan Gunung Merapi masih sangat berbahaya, kata Surono, karena di dalamnya masih terdapat abu vulkanik yang panasnya mencapai 300 derajat celcius, dan itu sangat berbahaya bagi para penyelamat dan relawan.

_________

Kontak         : Hartje Winerungan, Kabid Humas BNPB
Hp               : 0815 9926 781

Tidak ada komentar:

Posting Komentar