Senin, 22 November 2010

No. 63/MC.TDBM/11/2010

SIARAN PERS
No. 63/MC.TDBM/11/2010

DINAS PARIWISATA DIY UPAYAKAN RECOVERY IMAGE JOGJA
Yogyakarta, 22/11/2010 (Media Center Kominfo, 15:00) - Dinas Pariwisata Provinsi DI Yogyakarta segera melakukan image recovery atau mengembalikan kesan orang terhadap Jogja sebagai kota tujuan wisata. Antara lain dengan melibatkan mahasiswa membersihkan Candi Borobudur dan Prambanan dari abu vulkanik Merapi.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DI Yogyakarta Tazbir mengatakan pihaknya mengajak seluruh insan pariwisata serta masyarakat, termasuk mahasiswa. “Setelah masa tanggap darurat selesai, maka Dinas Pariwisata harus segera masuk  untuk image recovery Jogja,” katanya di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi di Jalan kenari No 14A Yogyakarta, Senin (22/11).
Ia mengajak seluruh insan pariwisata untuk eksis berbuat sesuatu. Salah satunya dua candi yang kondisinya menjadi banyak pertanyaan orang. “Hari ini kita sepakat rame-rame sekitar 200 orang datang ke Borobudur pada 24-30 November untuk membersihkan. Diharapkan  setelah itu Borobudur sudah bisa dikunjungi wisatawan,” ujarnya.
Pihaknya memang sangat berharap industri pariwisata masih dapat berjalan dengan baik, mengingat di tahun ini masih ada dua kali event besar, yaitu perayaan Natal dan Tahun Baru yang biasanya orang banyak berkunjung ke Yogyakarta. “Mudah-mudahan dengan keyakinan yang kami miliki, bisa membuat pemulihan berjalan lebih cepat,” tambahnya.
Ia mengharapkan insan pers dapat membantu pemulihan kembali industri pariwisata Jogja. Ia juga meminta kepada insan pers untuk tidak memberitakan tentang larangan berkunjung ke Jogja. “Mari kita informasikan berita-berita yang menyejukkan untuk sama-sama membangun kembali Jogja,” katanya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang media asing, nasional dan lokal untuk datang ke Jogja untuk dipertemukan dan diajak bersama-sama berbicara mengenai kondisi Jogja yang sebenarnya. Kawasan di luar zona bahaya atau 15 Km dari puncak merapi, seperti Malioboro, Tugu, Alun-alun, serta kawasan Keraton, tetap dibuka. Jarak Kota Yogyakarta cukup jauh dari puncak Merapi, yakni sekitar 40 Km.
Meski demikian, Tazbir  menegaskan pihaknya pasti turut membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang secara tegas melarang siapapun, termasuk wisatawan, mendekati lereng Merapi untuk masuk zona bahaya.  “Jika diminta, kami siap membantu melarang warga yang ‘berwisata’ ke lereng Merapi. Kita akui banyak wisatawan yang karena keingintahuannya nekat masuk zona bahaya. Kita juga punya patroli polisi pariwisata,” katanya.
Nanti, lanjutnya, jika kondisi Merapi sudah benar-benar aman, bisa saja dipikirkan untuk membuat paket wisata melihat bekas timbunan lava Merapi. Selama ini, di kawasan lereng Merapi memang ada dikenal Lava Tour, yakni kegiatan wisata ke lokasi-lokasi tertentu bekas timbunan lava dan lahar. “Tapi, itu nanti setelah Merapi benar-benar aman,” tandasnya.
_________

Kontak         : HartjeWinerungan, KabidHumas BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0815 9926 781

Kontak         : Selamatta Sembiring, Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo
Hp               : 08128334942

Tidak ada komentar:

Posting Komentar