Kamis, 02 Desember 2010

No. 112/MC.TDBM/11/2010


SIARAN PERS
No. 112/MC.TDBM/11/2010

WARGA MANFAATKAN PASIR MERAPI
Yogyakarta, 2/12/2010 (Media Center Kominfo – 16.00)-Pasir vulkanik muntahan Gunung Merapi memiliki kualitas tinggi untuk bahan bangunan. Ujung silika yang runcing dan membentuk partikel bersudut adalah pola yang membuat ikatan pasir gunung api dengan semen menjadi lebih kuat.
Menurut E Sunaryo, Ketua Paguyuban Warga Bintaran Kulon, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Merdangsan, Kota Yogyakarta, bisnis pasir Merapi baru  berjalan dua hari terakhir. “Telah berjalan selama dua hari. Rata-rata 15 truk sehari. Harga fluktuatif tergantung keadaan, yakni Rp150 hingga Rp200 ribu,” jelasnya, saat ditemui di lokasi pengerukan, Kamis (2/12), Yogyakarta.
Warga secara swadaya menyewa excavator untuk pengerukan pasir. Kegiatan ini bermanfaat pula guna menghindari pendangkalan Kali Code, sehingga  risiko banjir lahar bisa dikurangi. Sedangkan warga RW 1 dan RW 2 Bintaran Kulon, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Merdangsan, Kota Yogyakarta bersepakat menjual pasir dari hasil pengerukan. Adapun cara transasksinya, para pemilik truk datang sendiri dengan melakukan negosiasi.
Dijelaskan, engerukan atas pendangkalan Kali Code secara swadaya murni dari masyarakat, karena adanya penghentian pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. “Pemda sendiri membersihkan Kali Code hanya enam hari dan seterusnya menghentikan kegiatan pembersihan. Kemudian kami melihat sungainya semakin hari semakin dangkal. Kemudian masyarakat khawatir dan bersepakat untuk melakukan pengerukan secara swadaya,” jelasnya.
Ide melakukan pembersihan secara swadaya, ujar Sunaryo, atas inisiatif Ketua RW1 dan RW 2 Bintaran Kulon,  Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Merdangsan. Warga pun sangat mendukung, karena dapat memberikan aspek psikis, sosial dan ekonomi.
Sementara itu, Ketua RW 01 Adam mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan semua antisipasi apabila banjir lahar datang tiba-tiba. “Evakuasi sudah disiapkan dan tim-tim sudah kita bentuk semuanya. Jadi, sewaktu-waktu banjr datang kita sudah ready, sudah siap semuanya,” ujarnya.
Waktu banjir beberapa hari lalu, pihaknya sudah siap-siap untuk mengungsikan warganya. Untunglah banjir tidak membahayakan.
Sedangkan Ketua RW 02 Wartono menyatakan dengan adanya normalisasi Kali Code ini, warga bisa merasakan manfaatnya. Kalau tidak lakukan pengerukan, otomatis sejak dua hari yang lalu air akan masuk ke rumah warga akibat pendangkalan.
Sedangkan hasil penjualan pasir, tidak masuk ke kas paguyuban ataupun RW. ”Kita itu ibaratnya membuka lapangan kerja baru bagi warga kita yang menganggur. Warga nantinya juga akan disuruh kerja untuk perbaikan jalan,” katanya.
Sementara itu, Ardi, Ketua RT 05/02 yang juga Sekretaris RW 2 dan juga Sekretaris  Paguyuban Warga Bintaran, mengatakan dari hasil penjualan pasir telah disumbangkan pula sebagian untuk korban Merapi. “Hasil kesepakatan warga, pada Rabu (1/12), kita telah menyerahkan bantuan sebesar Rp200.000. Jangan dilihat nilainya, tapi kepedulian dari warga untuk para korban. Dari Merapi kembali ke Merapi,” katanya.   
_________

Kontak         : Hermana, BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0812 9691864

Kontak         : Selamatta Sembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar