Rabu, 08 Desember 2010

No. 132/MC.TDBM/12/2010


SIARAN PERS
No. 132/MC.TDBM/12/2010


MINGGU III DESEMBER SEBAGIAN PENGUNGSI TEMPATI HUNTARA

Yogyakarta, 08/12/2010 (Media Center Kominfo, 17:00)-Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta menargetkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi pengungsi korban bencana erupsi Gunung Merapi di DI Yogyakarta akan selesai pada minggu III Desember 2010.
“Untuk dua desa di Plosokerep, Umbulharjo dan Desa Ketingan, Sindumartani minggu ketiga Desember 2010 para pengungsi sudah bisa masuk,” kata Kepala Dinas PU-ESDM Provinsi DI Yogyakarta Rani Sjamsinarsi di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi, Jl Kenari 14 A, Yogyakarta, Rabu (8/12).
Sedangkan huntara yang lokasinya di Kuwang, Argomulyo, lanjut Rani, pada Minggu I Januari 2010 diharapkan selesai dan para pengungsi sudah bisa masuk. Sedangkan huntara di Bulaksalak, Wukirsari, diharapkan Minggu ke II Januari 2010.
Kemudian, untuk Banjarsari, Glagaharjo dan Gondang, paling lambat akhir Januari sudah bisa masuk. “Di Gondang jumlahnya 800-an, jadi secara bertahap, kalau selesai masuk. Jadi yang masuk terakhir kita harapkan akhir Januari. Nah itulah schedule kami,” paparnya.
Dana pembangunan huntara berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan donor. “Dana pembangunan berasal dari BNPB dan donor seperti Gerakan Kemanusiaan POSKO Jenggala, Pemirsa TVOne, Media Group, TNI, BAZNAS, Jasa Raharja,” jelasnya.
Huntara di Plosokerep, Umbulharjo, ada 307 unit sebagai pilot project yang didanai oleh Gerakan Kemanusiaan Posko Jenggala. Untuk seluruh pengungsi dari Kepuharjo yang ada di Gondang 1 dan Gondang 2, Wukirsari, biayanya dari Pemirsa TVOne.
Korban yang dari Glagahhardjo di Banjarsari, huntaranya oleh Media Group (Metro TV). Sedangkan di Desa Bulaksalak, Wukirsari, dibangun oleh beberapa LSM. “Untuk di Desa Bulaksalak, Wukirsari, ada beberapa LSM, yaitu antara 20 sampai 30 unit. LSM itu  seperti Paguyuban Saras 30 unit, GK Indonesia 30 unit dan Zakat Umat 30 unit,” urainya.
Pembangunan satu unit huntara dengan ukuran lebih kurang 36 m2 memerlukan biaya sekitar Rp7 juta. Perbedaan harga dimungkinkan karena harga dasar yang berbeda dan jarak lokasi mempengaruhi biaya tranportasi bahan.
Meski demikian, harga pembangunan huntara yang telah ditetapkan ini belum termasuk biaya pemasangan instalasi dan penyambungan listrik, biaya pembangunan prasarana dan sarana pendukung seperti land clearing, sistem penyediaan air bersih, jalan lingkungan dan fasilitas umum lainnya.
“Donor membantu dalam bentuk barang (dikerahkan sendiri), Pemerintah Kota Salatiga dalam bentuk uang. Untuk fasilitas umum dan ekonomi sementara diprogramkan dengan dana BNPB melalui Dinas PU-ESDM Provinsi DIY,” jelas Rani.

_________

Kontak         : HartjeWinerungan, KabidHumas BNPB
Telepon       : 0274 – 547 359 (Hotline Media Center)
Hp               : 0815 9926 781

Kontak         : SelamattaSembiring, BadanInformasiPublikKementerianKominfo
Hp               : 08128334942        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar